Ramai-Ramai Lepak di Buletin Lepak. Dengar Berita Sambil lepak. Ajak kawan korang lepak sini. Kalau lepak sorang-sorang, memang bukan lepak la namanya tu. Dapatkan Artikel-artikel mengenai isu-isu terkini dan fakta-fakti yang kadang-kadang menyayat hati, membakar hati, membuat sakit hati, dan mengubati hati.
Thursday, 9 February 2012
Kesian! Wanita ini tidak boleh kena air!!
Mendengar seseorang mengalami alergi makanan atau alergi debu sudah sangat biasa. Tapi, pernahkah mendengar seseorang mengalami alergi air?
Lisa Melland, seorang penjual daging berasal dari Derbyshire, England merasa kesakitan ketika bersentuhan dengan air. Kulitnya seperti terbakar dan timbul ruam ketika setelah bersentuhan dengan air.
Keadaan yang dialami Melland termasuk penyakit yang disebut aquagenic urticaria. Kes semacam ini dikatakan hanya ada 40 kes di dunia.
Penyakit itu mulai menyerang Melland sejak tujuh tahun silam. "Saya tiba-tiba mengalami ruam setelah bersentuhan dengan air. Saya fikir air yang saya gunakan terkena bahan kimia, namun ketika saya menyentuh air untuk kali berikutnya, gejala yang sama timbul kembali,” kata Melland .
Sejak penyakit itu terdiagnosis, Melland terperangkap ke dalam penderitaan yang dalam. Dia tak boleh berenang. Bahkan,dia juga mungkin tak boleh menangis kerana air mata boleh menimbulkan ruam di wajah.
Dia juga harus mengurang mandi kerana aktiviti itu sangat menyakitkan. Efek alergi biasanya berlangsung beberapa jam jika air tak segera di keringkan dari tubuhnya. Dan, setelah terkena air, ia harus segera menyapu lotion hypoallergenic hingga tubuhnya kembali normal.
Kemanapun ia selalu membawa payung , khuatir air hujan menyentuh tubuhnya. Tisu juga selalu tersedia dalam tas untuk membersihkan wajah dan tangan setiap kali bersentuhan dengan air. Alergi itu hanya di kulit. Mereka tak memiliki masalah ketika minum air.
Nina Goad dari British Association of Dermatologist mengatakan, alergi air kemungkinan terjadi akibat tingginya kadar histamin dalam darah. Namun sejauh ini, para ahli belum mengetahui dengan pasti apa penyebab keadaan itu sehingga pengubatannya juga belum ditemukan
.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment